connect:

Sunday, July 11, 2010

JIHAD DALAM ISLAM

Hakikat Jihad
Ada banyak hadis yang menerangkan tentang apa sebenarnya jihad itu, Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa mati, sedang ia tidak pernah berjihad dan tidak mempunyai keinginan untuk jihad, ia mati dalam satu cabang kemunafikan." Muttafaq Alaihi.
Hadis ini menegaskan bahwa orang yang tidak berjihad atau minimal mempunyai keinginan untuk berjihad maka ia termasuk orang yang munafik. Dalam hadis yang lain bahkan orang yang tidak berjihad akan mendapatkan kehinaan Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Jika engkau sekalian berjual-beli dengan 'inah (hanya sekedar mengejar keuntungan materi belaka), selalu membuntuti ekor-ekor sapi, hanya puas menunggui tanaman, dan meninggalkan jihad maka Allah akan meliputi dirimu dengan suatu kehinaan yang tidak akan dicabut sebelum kamu kembali kepada agamamu." Diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Nafi', dan dalam sanadnya ada pembicaraan. Ahmad meriwayatkan dari Atho' dengan perawi-perawi yang dapat dipercaya dan dinilai shahih oleh Ibnu Qoththon.
Dalam riwayat yang lain dinyatakan bahwa makna jihad mencakukp hal yang lebih luas yaitu “Jihad yang paling afdhol ialah haji yang mabrur.HR Bukhori. Dan hadis lain yang senada yaitu Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anha: Aku berkata: Wahai Rasulullah, apakah perempuan wajib berjihad?. Beliau menjawab: "Ya, jihad tanpa ada peperangan di dalamnya, yaitu haji dan umrah." Riwayat Ibnu Majah dan asalnya dalam kitab Bukhari. Jadi jihad disini merupakan suatu bentuk ibadah yang sungguh sungguh kepada allah, dan jihad mempunyai macam macamnya tersendiri, bukan hanya mencakup satu hal saja. Umar r.a. berkata, "Pergilah dengan berkendaraan untuk mengerjakan ibadah haji. Sebab, sesungguhnya haji itu adalah salah satu dari dua macam jihad."
Dalam hadis lain yang berbunyi : Puncak persoalan adalah Islam. Barangsiapa pasrah diri (masuk Islam) maka dia selamat. Tiangnya Islam adalah shalat dan atapnya adalah jihad (perjuangan). Yang dapat mencapainya hanya orang yang paling utama di antara mereka. (HR. Ath-Thabrani).
Dalam hadis diatas jihad merupakan bagian dari agama islam itu sendiri, dan diartikan sebagai sebuah perjuangan. Tetapi dalam beberapa keterangan yang beredar di masyarakat luas, kata kata jihad lebih diidentikkan dengan perang. Hal inilah yang menjadi perdebatan panjang di kalangan umat islam yaitu tentang kewajiban berperang senagai perwujudan dari jihad. Karena dalam al-quran jelas ada banyak sekali ayat yang menyuruh umat islam untuk berperang, salah satunya adalah “Perangilah orang orang yang tidak beriman kepada Allah, dan tidak pula kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan aap yang diharamkan oleh allah dan rosulnya, dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama allah). (yaitu orang orang) yang diberikan alkitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.” (QS 9:29)
Ayat ini berkenaan dengan berperang melawan orang orang ahlul kitab , tetapi ayat ini tidak memerintahkan kita untuk memerangi mereka semua. Yang harus kita perangi hanyalah yang tidak beriman kepada allah, hari akhir, dan yang tidak mematuhi perintah allah, yang melakukan apa yang dilarangny, dan tidak menganut agama yang benar. Inilah orang orang ahlul kitab yang kita diwajibkan oleh allah untuk memerangi, hingga mereka mau membayar jizyah (imbalan). Bila mereka bersedia membayar jizyah, dan mau tunduk kepada kita, kita tidak boleh lagi memerangi mereka.
Jadi berperang disini merupakan alternative yang diambil jika orang orang tersebut menentang agama dan ketentuan islam. Tetapi perang disini menurut saya tidak harus merarti membunuh, karena tujuan perang dalam ayat ini adalah minimal orang orang tersebut mau tunduk, dalam arti tidak melakukan perlawanan, damn mau membayar jizyah, atau yang lebih dikenal dengan pajak.
Dalam ayat yang lain dikatakan “ Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Qur'an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.”(Al-Hajj :78)
Menurut Ar-Ragib Al-Jihad berarti mengerahkan segala kemampuan melawan musuh. Dan jika dihubungkan dengan pengertian yang lain maka terdapat suatu kemiripan, yaitu sama sama menghubungkan jihad dengan perilaku aktif dan progresif seperti berjuang, berperang, melawan, dll.
Menurut Al Maraghi ada tiga macam jihad yaitu jihad melawan musuh yang nampak seperti orang orang kafir, jihad melawan setan, jihad melawan hawa nafsu, dan ini merupakan yang palin berat, seperti yang dikatakan dalam hadis riwayat Baihaqi “Tentara perang telah datang menghadap rosullullah. Beliau bersabda “Kalian telah datang dengan kedatangan yang baik, kalian telah datang dar i jihad yang paling kecil menuju jihad yang paling besar” Beliau ditanya “apakah jihad paling besar itu?” beliau menjawab “yaitu jihad hamba melawan hawa nafsu”.
Karena jihad melawan hawa nafsu meliputi kedua macam jihad yang lain. Yaitu hawa nafsu yang menghalangi manusia untuk berjuang di jalan allah dan melaksanakan perintah allah sehingga manusia menjadi lupa terhadap tugasnya untuk beribadah kepada allah.
Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al Qur'an dengan jihad yang besar.(al_-Furqan: 52) tetapi ayat ini ada yang mengartikannya dengan kata kata yang lain yaitu “Maka janganlah kamu mengikuti orang orang kafir, dan lawanlah mereka dengan alquran sebagai suatu tantangan yang besar”. Dan kita harus melawan sikap orang orang kafir dengan keras, dan dengan hati yang teguh dan bersungguh sungguh menyeru mereka kepada kepada kebenaran dan memperlihatkan agama yang baik.
Walaupun jihad termasuk hal yang besar tetapi masih ada hal lain yang melebihinya, seperti yang disebutkan bahwa Ibnu Abbas mengatakan bahwa Nabi saw. bersabda, "Tidak ada amalan pada hari-hari lain yang lebih utama daripada sepuluh hari ini?" Mereka menjawab, "Tidakkah jihad (lebih utama)?" Beliau bersabda, "Bukan pula jihad, kecuali orang yang keluar dengan mempertaruhkan jiwa dan hartanya, lalu ia tidak kembali dengan sesuatu pun." Disini merupakan perbandingan antara jihad dengan usaha maksimal, dengan segala daya dan upaya, yang dilakukan oleh seseorang dan setelah itu dia belum mendapatkan apa apa. Sehingga orang tersebutpun lebih mulia dari orang yang melakukan kebaikan pada hari hari tasyrik. Tetapi tentu saja orang yang berusaha tersebut harus selalu ingat kepada allah.
Kesimpulan
Ada banyak penafsiran mengenai hakikat jihad yang sebenarnya, tetapi dari keterangan yang terdapat dalam hadis nabi dapat kita ketahui bahwa jihad itu harus dilakukan oleh semua orang islam karena makna yang terkandung dalam jihad itu sendiri adalah beribadah kepada allah walaupun bentuk ibadah sebagai perwujudan jihad itu bermacam macam hingga wanita pun harus melakukan jihad. Aisyah Ummul Mukminin r.a. berkata, "Wahai Rasulullah, kami melihat bahwa jihad (berperang) itu seutama-utama amal, apakah kami tidak perlu berjihad?" Nabi saw. bersabda, 'Tidak, bagi kalian jihad yang paling utama adalah haji mabrur." (Dalam satu riwayat: Rasulullah ditanya oleh istri-istri beliau tentang haji, lalu beliau bersabda, "Sebaik-baik jihad adalah haji." 3/221)
Dan mengenai bentuk jihad yang paling utama adalah seperti yang disebutkan dalam hadis “Jihad paling afdhol ialah menyampaikan perkataan yang adil di hadapan penguasa yang zalim dan kejam.” (HR. Aththusi dan Ashhabussunan). Jihad yang paling afdhol ialah haji yang mabrur. (HR. Bukhari). Jadi makna jihad yang sebenarnya adalah bergantung pada proses melakukan suatu kebaikan dan keikhlasannya.

Oleh: Aris Kurniawan
(Mahasiswa Fakultas Dakwah Semester III IDIA Prenduan Asal Pekalongan)

0 comments:

Post a Comment

silakan komen bozz asal sopan ,,, :-)