khutbah - pemimpin
الْحَمْدُ لِلَّهْ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ
وَنَسْتَهْدِيْهْ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئاتِ
أعْمَالِنا، مَن يَهْدِهِ الله فَلا مُضِلَّ لَه ومن يُضْلل فلن تجد له ولياً
مرشداً. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اللّهُمَّ صَلِّ
عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أمَّا بَعْدُ
فَيَاعِبَادَ الله
أُوْصِيْكُم وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْن
يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا
اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا
اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ
لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا
عَظِيْمًا
وَقَدْ قَالَ اللهُ
تَعَالىَ فِي أيَةِ الأخْرَ: لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ
حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ
كَثِيرًا. أَمَّابَعْدُ؛
Jamaah Jum’ah rahimakumullah
Ada sebuah ayat
Al-Qur’an yang cukup menggambarkan bagaimana karakter kepemimpinan Rasulullah
sebagai penyampai risalah sekaligus pemimpin. Ayat tersebut berbunyi:
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ
عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
Artinya: “Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaum kalian sendiri, tak tahan melihat penderitaan kalian, sangat menginginkan (keselamatan dan kebahagiaan) atas kalian, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (QS at-Taubah: 128)
Ayat ini
setidaknya mengungkap empat hal. Pertama, Allah menurunkan risalah
melalui kepada umat manusia melalui sosok mulia yang juga manusia, bukan jin
ataupun malaikat yang sukar dijangkau. Hal ini mengandung hikmah untuk
memudahkan umat manusia dalam meneladani sosoknya. Nabi Muhammad shallallâhu
‘alaihi wasallam adalah figur yang sangat dekat dengan umatnya, memahami
dan sanggup berkomunikasi (berbahasa) secara baik dengan sasaran dakwahnya.
Sebagaimana
manusia lainnya, Rasulullah merasakan apa yang dirasakan makhluk fisik pada
umumnya: lapar, haus, butuh istirahat, bisa terluka, kepanasan, kedinginan, dan
lain sebagainya. Namun, justru dari sinilah umatnya bisa belajar keteladanan
luar biasa tentang kesederhanaan, kesabaran, keikhlasan, keberanian, kejujuran,
kedermawanan, dan sifat-sifat positif lainnya dalam wujud yang sangat nyata.
Rasulullah tampil dalam wujud yang manusiawi, tapi sekaligus sarat nilai-nilai
kemanusiaan.
Kedua, Rasulullah memiliki empati yang amat tinggi terhadap penderitaan
umatnya. Beliau memberi teladan kepemimpinan yang tidak memberatkan. Ibnu
Katsir dalam tafsirnya mengaitkan kalimat ‘azîzun ‘alahi mâ ‘anittum dengan
dua hadits:
بُعِثْتُ بِاْلحَنِيْفِيَّة السَّمْحَة
“Aku (Muhammad SAW) diutus untuk membawa agama yang lurus dan toleran.”
إِنَّ هَذَا الدِّيْنَ يُسْرٌ
“Sesungguhnya agama ini (Islam) adalah kemudahan.”
Dengan bahasa
lain, Rasulullah sama sekali tidak menghendaki adanya hal-hal yang menyulitkan
umatnya, bahkan untuk urusan ibadah sekalipun. Sebagai contoh, tentang shalat
tahajud yang Nabi laksanakan tiap malam secara istiqamah di masjid. Begitu tahu
sahabat-sahabatnya berbondong-bondong meneladani rutinitasnya, Rasulullah
beberapa hari kemudian tak pergi ke masjid. Alasan beliau, tak ingin memberi
kesan bahwa shalat tahajud wajib sehingga akan memberatkan
umatnya di kemudian hari. Rasulullah juga pernah menegur sahabatnya, Mu’adz,
yang membaca bacaan terlalu panjang saat memimpin shalat berjamaah. Menurut
Nabi, seorang imam harus mempertimbangkan makmumnya yang mungkin terdiri dari
orang tua dan orang-orang yang mempunyai keperluan.
Jamaah shalat
jum’at rahimakumullâh,
Yang ketiga,
Nabi juga merupakan sosok yang sangat menginginkan keselamatan dan kebahagiaan
bagi umatnya. Ibu Katsir saat menerangkan harîshun ‘alaikum menghubungkannya
dengan hidayah dan kemaslahatan bagi umatnya baik di dunia maupun di akhirat.
Beliau mendorong adanya proses kesadaran ilahiyah dalam setiap embusan nafas
manusia, juga tersingkirnya mudarat atau kerugian bukan hanya secara duniawi
tapi juga ukhrawi.
Keempat, ayat tersebut menegaskan tentang sifat Nabi yang raûf (welas asih) lagi rahîm (penyayang) kepada umatnya. Kita tahu bahwa dua sifat itu adalah bagian dari 99 asmaul husna. Ini sekaligus menunjukkan keistimewaan derajat Nabi Muhammad. Dua nama indah Allah dilekatkan pada diri beliau.
Keempat, ayat tersebut menegaskan tentang sifat Nabi yang raûf (welas asih) lagi rahîm (penyayang) kepada umatnya. Kita tahu bahwa dua sifat itu adalah bagian dari 99 asmaul husna. Ini sekaligus menunjukkan keistimewaan derajat Nabi Muhammad. Dua nama indah Allah dilekatkan pada diri beliau.
Rahmat atau
kasih sayang tersebut mewujud dalam karakter kepemimpinan Rasulullah yang tidak
kasar menghadapi masyarakat. Beliau juga gemar memaafkan dan memohonkan ampun
ketika umatnya berlaku salah, bersedia bermusyawarah, dan bertawakal kala tekad
sudah bulat. Seperti yang dituturkan Al-Qur’an:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ
كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ
وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ
عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS Ali Imran: 159)
Demikianlah karakter Nabi Muhammad shallallâhu
‘alaihi wasallam yang kita yakini sebagai teladan paling ideal bagi umat
manusia. Keyakinan ini juga dibenarkan oleh ayat suci bahwa di dalam diri
Rasulullah ada contoh yang baik (al-Ahzab: 21). Namun yang
menjadi pertanyaan, seberapa besar kesadaran tentang hal itu tertanam kuat
dalam masing-masing diri kita lalu mengejawantah dalam kehidupan sehari-hari?
Jamaah shalat jum’at rahimakumullah,
Semoga kita semua mampu menyerap pelajaran dari watak
pemimpin agung kita tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Beliaulah sosok yang paling pantas menjadi panutan ideal umat manusia di seluruh
dunia.
باَرَكَ
اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ
والذِّكْرِ الحَكِيْمِ. أقول قولي هذا وأستغفرالله العظيم لي ولكم
ولسائر المسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات. فاستغفروه إنه هو الغفور
الرحيم.
Khutbah
kedua
الحَمْدُ للهِ الَّذِي جَعَلَ التَّقْوَى لِبَاسُ الصَّالِحِيْنْ، أشْهَدُ
أنْ لَا إلَهَ إلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَه، لَهُ المَالِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْن، وأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلهِ وَصَحْبِهِ أجْمَعِيْن. أما بعد،
فَيَا أيُّهَا النَّاسْ اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى
وَتَمْسِكُوْا بِمَا شَرَعَ اللهُ لَكُمْ ، اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدْ
وَعَلَى أنْبِيَائِكَ وَرَسُلِكَ وَأهْلِ طَاعَتِكَ أجْمَعِيْنْ وَاجْعَلْنَا مِنْهُمْ
يَا أرْحَمَ الرَّاحِمِيْن.
اللَّهُمَّ يَا عَليمُ عَلِّمْنَا وَفَهِّمْنَا
اللهُمَّ افْتَحْ عُقُوْلَنَا فُتُوْحَ العَارِفِيْن وَافْهَمْنَا فَهْمًا
النَّبِيِّنْ وَاجْعَلْنَا أئمَّة للْمُؤمِنِين
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤمِنِيْنَ وَالْمُؤمِنَاتْ
وَالْمُسْلِمِيَنَ وَالمُسْلِمَاتْ الأحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأمْوَاتْ إنَّكَ سَمِيْعٌ
قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتْ وَيَا قَاضِيَ الحَاجَاتْ، وَغَافِرُ الذُّنُوْبَ
وَالْخَطِيْئَاتْ بِرَحْمَتِكَ يَا أرْحَمَ الرَّاحِمِيْنْ.
رَبَّنَا إنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيَا يُنَادِيْ
لِلْإيْمَانْ أنْ آمِنُوْا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا . رَبَّنَا فَاغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا
وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأبْرَارْ. اللّهُمَّ اجْعَلْ
بِلَدَنَا وَجَمِيْعِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ آمِنًا مُطْمَئِنَّا وَارْزُقْ
أهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُمْ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْأخِرْ.
اللَهُمَّ انْصُرِ الْإسْلَامَ وَالمُسْلِمِيْنْ وَأهْلَكَ الْكُفْرَةَ وَالمُشْرِكِيْنْ
وَدَمِّرْ أعْدَاءَكَ أعْدَاءَ الدِّيْنْ.
رَبَّنَا أوزِعْنَا أنْ نَشْكُرَ نِعْمَتَكَ التي
أنْعَمْتَ عَلَيْنَا وَعَلَى وَالِدَيْنَا وَأن نَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَه وَ
أصْلِحْ لَنَا فِي ذُرِّيَّتِنَا. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي
الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارْ. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنَّكَ
أنْتَ السَّمِيْعُ العَلِيْمْ وَتُبْ عَلَيْنَا إنَّكَ أنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمْ.
عِبَادَ الله إنَّ الله يَأمُرُ بِالْعَدْلِ
وَالإحْسَانْ وَإيْتَاءِ ذِيْ القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَخْشَاءِ والمُنْكَرِ
وَالْبَغِي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْن.
أقيموا الصلاة.
bagus sekali blognya sangat berguna untuk dibaca
ReplyDeletecari parkir