connect:

Tuesday, January 26, 2016

alasan kenapa kita sebaiknya jangan membeli laptop layar sentuh

ketika menggunakan ponsel pintar sepanjang hari, bisa jadi kita berpikir bahwa setiap layar yang kita temui seharusnya bisa merespon sentuhan. Layar sentuh dibutuhkan di perangkat genggam, tablet, dan 2 in 1 laptop yang dapat berubah dari notebook ke tablet pc. Layar sentuh juga sangat bermanfaat di layar yang besar seperti all-in-one PC yang terletak di ruang tengah. Tetapi bagaimanapun juga, seberapa inginnya pabrikan menjual laptop layar sentuh pada kita, laptop tradisional dengan layar sentuh merupakan ide yang sangat buruk dan tidak layak dibeli. 
Berikut lima alasan mengapa kita sebaiknya berkata “tidak” pada laptop layar sentuh. 

1. Biasanya lebih mahal 

Ketika beberapa tipe laptop tersedia dengan model layar sentuh, yang lainnya menawarkan tambahan layar sentuh sebagai pilihan yang mahal ketika diletakkan pada sistem komputer kita. Sebagai contoh, lenovo membebani $240 lebih mahal pada ThinkPad T450s dengan layar sentuh daripada yang tidak menggunakan layar sentuh. Dan dell meminta tambahan $300 pada XPS 13 dengan layar sentuh, meskipun juga termasuk tambahan resolusi layar dari 1080p menjadi 3200 x 1800 piksel. Laptop hemat C720 Chromebook milik Acer menambah $80 untuk harga layar sentuh – yang kelihatannya cukup murah, kalau saja kita tidak tahu bahwa harga tersebut adalah 30% dari harga laptop. 
Tetapi bahkan jika model layar sentuh sudah tidak mahal lagi, atau jika kita menjumpai hanya ada laptop dengan model layar sentuh, kita harus tetap menghindarinya seperti email dari seorang pangeran nigeria. 

2. Batre yang lebih boros 

Ketika kita memakai laptop tanpa menyentuh layar, sensor sentuhan tetap menyala secara terus menerus dan menyerap banyak energi dari batre. Contohnya, pada dell XPS 13 yang telah dites, versi tanpa layar sentuh bertahan 11 jam 42 menit pada Laptop Mag Battery Test, selama penggunaan untuk mengakses internet menggunakan wifi. Sedangkan, model dengan layar sentuh hanya bertahan 7 jam 24 menit – berkurang sekitar 37%. (agar berimbang, XPS dengan layar sentuh mempunyai resolusi layar yang lebih tinggi yaitu quad-HD, yang tentunya lebih banyak menyerap energi daripada model yang tanpa layar sentuh.) 
Ketika kita menguji ThinkPad X1 Carbon yang dengan dan tanpa layar sentuh, perbedaan konsumsi batrenya adalah 24% - 5 jam 52 menit 

“kalau kamu mau laptop sekaligus bisa dipakai cermin, pakai yang ada layar sentuhnya.” 

Sayangnya, kita tidak bisa melakukan apa-apa tentang efek boros batre ini setelah kita membeli laptop layar sentuh. Ketika kita mencoba menonaktifkan sensor sentuhan (menggunakan windows device manager) pada dua notebook dan menjalankan sebuah tes, hasilnya hampir mirip. Digitizer (sensor yang dipakai untuk mendeteksi letak sentuhan pada panel layar) tetap menyerap energi batre, bahkan ketika digitizer itu tidak dapat merespon sentuhan kita. 

3. PC yang lebih tebal dan berat 

Jika kita memilih laptop dengan layar sentuh, bersiaplah untuk terbiasa membawa beban dari kesalahan kita kemanapun kita pergi. Penambahan layar sentuh pada laptop menambah beban sekitar 100 – 200 gram. Contohnya, lenovo X250 tanpa layar sentuh hanya 1,3 kg, tetapi model dengan layar sentuh mempunyai berat lebih dari 1,45 kg pada timbangan kami. Perbedaan antara Dell XPS 13 layar sentuh dan yang tidak berada di sekitar 100 gram. 

4. Suka menjangkau ke layar melewati keyboard? 

Ketika kita menggunakan tablet atau ponsel pintar, biasanya kita sering mendekatkannya ke wajah. Namun, dengan laptop model cangkang kerang, kita harus mengangkat tangan untuk menjangkau layar melintasi keyboard, yang kelihatannya cukup canggung dan menyakitkan. 
“kamu akan harus melakukan lebih banyak gerakan lengan dan tangan untuk menjangkau layar jika kamu mau mengetik dan kemudian melakukan sentuhan pada layar” Cindy Burt, ahli ergonomis dari UCLA, mengatakan kepada laptopmag ketika diwawancarai pada artikel sebelumnya. Dia mengatakan bahwa pekerja ritel yang harus memanjangkan lengan mereka untuk mencolek sistem komputer penjualan dengan layar sentuh sepanjang hari – gerakan yang sama ketika menggunakan laptop layar sentuh – telah memunculkan masalah pada bahu. 
Jika kamu ingin membeli laptop tradisional yang tidak bisa berubah menjadi tablet, kamu mungkin melakukannya karena ingin pengalaman produktifitas yang bagus yang diperoleh ketika memiliki engsel yang kuat dan keyboard yang berfungsi secara penuh. Jadi mengapa mengangkat tanganmu dari keyboard dan touchpad kemudian mencolek layar? Windows 8 mempunyai sedikit gestur – seperti menyapu kedalam layar dari bagian kiri menu charms, atau dari kanan untuk memindah aplikasi yang sepertinya lebih baik berfungsi dengan sentuhan – tetapi semua fungsi tersebut bisa lebih cepat diselesaikan dengan shortcut keyboard atau sapuan pada trackpad. Windows 10, yang bisa diupgrade secara gratis, menghilangkan charm menu 

5. Arah sudut pandang yang buruk 

Jika kamu ingin laptop sekaligus cermin, beli satu yang mempunyai layar sentuh. Semua layar sentuh dibuat dari bahan yang mengkilap, yang membatasi sudut pandang dan memunculkan pantulan. Bayangkan saja ketika mencoba untuk memberikan presentasi atau menonton film bersama dua orang berkumpul disekeliling laptopmu. Kamu bisa melihat gambar dengan baik karena kamu melihat secara lurus ke layar laptop, tetapi temanmu, yang berada 45 derajat atau lebih dari arah tengah layar, melihat gambar yang buram yang ditutupi oleh wajah mereka sendiri. 
Beberapa sistem menjanjikan permukaan “anti glare” tetapi beberapa cahaya masih dapat memantul pada layar. Sayangnya, banyak notebook yang umum dipakai juga mempunyai layar yang mengkilat. Tetapi jika kamu ingin layar yang matte – jenis yang mempunyai sudut pandang yang lebih lebar dan tanpa bayangan – kamu tidak bisa mempunyai panel sentuh. 

6. Intinya 

 Ketika kamu bisa membengkokkan laptop hibrid 2 in 1 menjadi tablet, kamu butuh panel sentuh. Namun, panel sentuh pada laptop model cangkang kerang saja, kamu membayar lebih untuk dapat kekurangan – kurang awet batre, kurang mudah dibawa, dan kurang penggunaan. Sayangnya, pabrikan PC tetap membuat laptop layar sentuh karena mereka mengira dengan menambah layar sentuh yang sejatinya tidak berguna itu akan menambah penjualan mereka. Mungkin , dimasa depan, perbedaan daya batre, sudut pandang dan berat antara yang memakai layar sentuh dan yang tidak akan semakin mengecil hingga siapapun tidak akan terlalu mempermasalahkan. Namun hari ini, ketika kamu melihat laptop dengan layar sentuh, sukai dan tinggalkan, dan tetap ke arah yang lain.

0 comments:

Post a Comment

silakan komen bozz asal sopan ,,, :-)