connect:

Friday, July 16, 2010

Makna kata yang tersimpan dalam al-quran

Dalam surat al-Zalzalah ayat 7-8 dikatakan “barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasannya) dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasannya) pula.”
Sekilas ayat diatas hanyalah ayat yang biasa saja jika dilihat dari segi hukum perilaku manusia yang akan dibalas oleh allah. Tetapi ternyata ada satu kata yang menarik , yaitu dzarrah. Dalam terjemahan biasanya dzarrah diartikan sebagai sesuatu yang sangat kecil atau diumpamakan dengan biji sawi, yang kemudian disamakan dengan atom seiring dengan penemuan dalam ilmu fisika, dan setelah ada penemuan quark , sebagai partikel peyusun inti atom, oleh David J. Gross, Frankl Wilzeck dan H. David Politzer pada tahun 1973. Dzarrah pun dapat diartika sebagai quark tersebut yang lebih kecil dari atom, karena konsekuensi dari penerjemahan tersebut adalah jika masih ada materi yang lebih kecil dari terjemahan dzarrah itu berarti masih ada perkara yang tidak akan dibalas oleh allah, dan pemaknaan ini tentunya menjadi tidak pas. Karena memang suatu kata dalam sebuah bahasa tidak bisa diterjemahkan kedalam bahasa lain secara utuh mewakili makna asli kata tersebut.
Kita bisa melihat bahwa susunan kata kata dalam alquran bukanlah sesuatu yang biasa biasa saja, karena penggunaan dzarrah ini bermakna bahwa segala perbuatan manusia akan dibalas oleh allah, entah itu perbuatan fisik ataupun perbuatan non fisik seperti berpikir atau berfantasi, yang dalam psikologi disebut sebagai kegiatan aktif meski tubuh tidak bergerak. Sehingga selama seseorang itu hidup maka orang tersebut selalu melakukan aktifitas. Bahkan menurut penelitian seseorang lebih banyak berbicara dengan dirinya sendiri, yaitu dalam pikirannya, daripada berbicara dengan orang lain.
Jika seluruh apa yang kita lakukan dalam hidup ini akan mendapat balasannya dari allah maka istilah khusnul khotimah atau suul khotimah kiranya perlu ditinjau ulang ruang lingkupnya. Kita bisa membayangkan jika ada seseorang yang melakukan kejahatan selama bertahun tahun kemudian ia berbuat kebaikan selama satu bulan sebelum meninggal, lalu ia dimasukkan ke dalam surga . sedangkan orang yang berbuat kebeikan selama bertahun tahun kemudian suatu ketika melakukan keburukkan keburukan selama satu bulan sebelum meninggal serta merta ia menjadi penghuni neraka. Mungkin akan lebih masuk akal kalau kita mengacu kepada ayat diatas bahwa setiap apa yang kita lakukan entah itu baik atau buruk akan mendapatkan balasan dari allah terlepas dari waktu pelaksanaan perbuatan itu.(aris kurniawan)

0 comments:

Post a Comment

silakan komen bozz asal sopan ,,, :-)