connect:

Friday, July 16, 2010

Makalah Bimbingan dan Konseling Psikoanalisa

Makalah Bimbingan dan Konseling
Psikoanalisa
Dosen : Bp. Taufiqurrahman M.Ag
















Oleh : Aris Kurniawan
Smt/Fak/Jur : IV/Dakwah/BPI
Asal : Pekalongan, Jawa Tengah
Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan
Sumenep Madura
Tahun Akademik 2010-2011
I. Pendahuluan
Banyak yang mengatakan bahwa psiko analisa merupakan satu hal yang unik sekaligus paradoksial, dan juga psiko analisa merupakan sistem yang paling dikenal luas meskipun tidak dipahami secara universal. Dan disisi lain psiko analisa ini juga banyak pengaruhnya dalam bidang lain diluar psikologi melalui pemikiran penemunya, Sigmund Freud.
Memang konsep psikoanalisa ini berkembang bukan dari psikologi tetapi dari ilmu kedokteran tentang penyakit jiwa, meskipun begitu konsep ini banyak dipakai tidak hanya dalam bidang psikologi tetapi juga di bidang yang lain seperti sosiologi dan disiplin yang lainnya
Di masa awal perkembangannya, psiko analisa merupakan sebuah konsep yang revolusioner, karena pada masa itu dunia ilmu pengetahuan sedang ramai memperbincangkan tentang teori darwin. Dan teori ini telah membuat manusia mempunyai jiwa dianggap tidak lebih dari salah satu anggota dari seluruh dunia hewan. Padahal manusia merupakan makhluk yang komplek yang bisa dipelajari fisik dan jiwanya.
Ketika itu perkembangan ilmu alam sedang sangat pesat dan penemuan teori teori baru sedang mengalami kemajuan sehingga karena setiap bidang disiplin ilmu mempunyai pengaruh terhadap bidang ilmu lainnya, maka sigmund freud pun mengembangkan teorinya yang revolusioner di masanya.
II. Pembahasan
Psikoanalisis jelas terkait dengan tradisi jerman yang menyatakan bahwa pikiran adalah entitas yang aktif, dinamis dan bergerak dengan sendirinya. Freud dididik dalam bidang sains, namun sistemnya tidak banyak menggunakan emipirisisme sistematik. Karena ketika itu perkembangan ilmu sains sedang berlangsung dengan pesat, dan freud pun merupakan seorang ahli dalam laboratorium kedokteran, dan tentunya beliau juga paham betul terhadap pendapat yang mengatakan bahwa manusia itu sebenarnya suatu sistem energi.
Psikoanalisa dengan keunikannya menjadi ilmu yang masih berpengaruh besar dalam psikiatri dan psikologi klinis, meskipun akhirnya, gerakan ini terpecah karena tidak adanya kesepakatan metodologis. Dan dalam perkembangannya Psikoanalisis mengembangakan konsep aktivitas mental lebih luas dari pada sistem psikologi manapun. Sebagai representasi utama dari kebergantungan ekstrim pada aktivitas mental untuk menjelaskan kepribadian, psikoanalisis terpisah dari berbagai gerakan lain dalam psikologi kontemporer.
Selain itu, psikoanalisis tidak lahir dari penelitian akademis, sebagaimana sistem-sistem lain, namun merupakan produk konsekuensi terapan praktik klinis. Penyusunan obeservasi yang dilakukan freud bertujuan untuk menyusun berbagai pendekatan-pendekatan terapi yang sangat dibutuhkan. Formulasi-formulasi inilah yang diperluas ke teori psikodinamika perkembangan kepribadian yang bergantung pada pengurangan ketegangan.
Psikoanalisis merupakan psikologi ketidaksadaran. Perhatiannya teruju kearah bidang motivasi, emosi, konflik, simpton-simpton neurotik, mimpi-mimpi, dan sifat-sifat karakter. Psikoanalisis dahulu lahir bukan dari psikologi melainkan dari kedokteran, yakni kedokteran bidang sakit jiwa. Hall dan Lindsay mengatakan, bahwa dalan psikologi dan psikoanalisis bersikap bermusuhan. Para ahli psikologi bermusuhan terhadap ide-ide Freud sebelum perang dunia II (1938-1945). Namun sesudah perang dunia II, sikap permusuhan tersebut hilang, dan interpenetrasi keduanya berkembang semakin pesat.
Psikoanalisis menjadi salah satu segi pandangan yang dominan dalam psikologi akademik. Hal ini dikemukakan oleh Show, Rapport, Hall, dan Lindsey. Psikonalisis mulai memperhatikan masalah-masalah tingkah laku normal dan mencapai puncaknya pada psikologi ego. Dan psikologi juga memperhatikan pada psikoanlisis dan psikologi kepribadian. Misalnya Lewwin dan Murray mengadakan penelitian empiris yang berhubungan dengan psikoanalisis. Tokoh-tokoh eksperimentalis seperti Hall, Miller, Mowrer, Sears, lama kelamaan juga berkenaan dengan konsep kepribadian Freud. Bahkan karya peaget dianggap jembatan psikologi ke psikoanalisis. David rapport menyusun modal psikoanalisis yang mendekati psikologi tradisional, dan ia dianggap yang paling banyak membawa prestasi psikoanalisis dalam psikologi. Klien dan Errikson mengakui pengaruh tersebut.
Adanya pelatihan-pelatihan psikologi dalam bidang psikoanalisis makin mendekatkan hubungan kedua ilmu tersebut. Diantaranya adalh psikologi George Klein, yang dipandang telah mengawinkan antara psikologi tradisional dan psikoanalisis. Nilai-nilai percobaan laboratorium mulai dikenal oleh psikoanalisis termasuk metode kuantitatif. Penghargaan terhadap penemuan-penemuan proses-proses kognitif dan pengembangan teori psikoanalisis memberikan suatu orientasi dan wawasan tentang sang pribadi yang telah terdapat dalam latar belakang pendidikan psikologi umum. Selanjutnya, psikoanalisis tidak dianggap asing oleh psikologi akademik.
Teori psikoanalisa dari Freud dapat berfungsi sebagaia tiga macam teori, yaitu sebagai teori kepribadian, sebagai teknik analisa kepribadian, sebagai metode terapi (penyembuhan)
Sebagai teori kepribadian, psikoanalisa mengatakan bahwa jiwa terdiri dari tiga sistem yaitu: id (es), super ego (uber ich) dan ego (ich). Id terletak dalam ketidaksadaran. Ia merupakan tempat dari dorongan-dorongan primitif, yaitu dorongan-dorongan yang belum dibentuk atau dipengaruhi oleh kebudayaan, yaitu dorongn untuk hidup dan mempertahankan kehidupan (life instinch). Bentukan dari dorongan hidup adalah doronga seksual atau disebut juga libido dan bentuk dari dorongan mati adalah dorongan agresi, yaitu dorongan yang menyebabkan orang ingin menyerang orang lain, berkelahi atau berperang atau marah. Prinsip yang dianut oleh id adalah prinsip kesenangan (pleasure prinsiple), yaitu bahwa tujuan dari id adalah memuaskan semua dororngan primitif ini.
Selanjutnya Freud mengatakan bahwa untuk menyalurkan dorongan-dorongan primitif yang tidak bisa dibenarkan oleh superego, ego empunyai cara-cara tertentu yang disebut sebagai mekanisme pertahanan. Mekanisme pertahanan ini di gunanya untuk melindungi ego dari ancaman dorongan primitif yang mendesak terus karena tidak di izinkan muncul oleh superego.
Dalam teori psikoanalisa sebagai teori kepribadian freud mengatakan bahwa pada setiap orang terhadap seksualitas kanak-kanak (invantile sexuality), yaitu dorongan seksual yang sedah terdapat sejak bayi. Dorongan ini iakan berkembang terus menjadi dorngan seksual pada orang dewsa melalui beberapa tingkat perkembangan,
Psikoanalisa disamping sebagai teori kepribadian, dapat pula berfungsi sebagai teknik analisa kepribadian. Untuk dapat menerangkan suatu gejala psikoneurose misalnya, agar dapat diusahakan penyembuhan terhadap penderita yang bersangkutan maka perlu di analisa terlebih dahulu kepribadian penderita yang bersangkutan. Dalam analisa ini umumnya dipergunakan 2 cara pendekatan, yaitu pertama-pertama melihat dinamika dari dorongan-dorongan primitif (khususnya libido).
Teknik-teknik yang dipergunakan dalam menganalisa kepribadian selanjutnya dipergunakan juga sekaligus sebagai teknik psikoterapi karena pada prinsipnya psikoanalisa mengakui bahwa kalau faktor penyebab yang tersembunyi didalam ketidaksadaran sudah bisa diketahui dan dibawah ke kesadaran maka penderita dengan sendirinya akan sembuh. Sebagai seorang murid Charcot, Freud masih berpedirian sama dengan Charcot, yaitu bahwa penyakit biasanya (psikoneurose) umumnya dapat disembuhkan setelah faktor penyebab dalam faktor ketidaksadaran dapat diketahui.
Teknik untuk menganalisa kepribadian pada Charcot adalah dengan teknik hipnose, yaitu menurunkan ambamg kesadaran sehingga sampai pada tingkat ketidaksadaran dan selanjtnya dokter mengeksplorasi ketidaksadaran selama pasien dalam keadaan dihipnose ini. Menurut freud, teknik hipnose hasilnya tidak bisa bertahan lama, karena bila penderita sudah sadar kembali dari hipnose, maka kesadarnnya akan menutupi kembali ketidaksadarannya dan dorongan yang berasal dari ketidaksadaran itu akan tetap berada dalam ketidaksadaran dan akan terus mengganggu dalm bentuk neurose. Karena itu freud lebih menyukai teknik psikoanalisa, yaitu penderita secara sadar sepenuhnya diajak mengeksplorasi ketidaksadarannya. Salah satu tekniknya adalah analisa mimpi (traumdeutung). Penderita disuruh menceritakan mimpi-mimpinya dan mimpi-mimpi itu kemudian dicoba dianalisa. Freud percaya bahwa dorongan-dorongan primitif, maupun hal-hal yang derepresi, yang tidak dapat muncul dalam kesadaran dapat memunculkan dirinya dalam bentuk simbol-simbol dalam mimpi. Karena itu dengan menganalisa mimpi freud mengharapkan bisa mengetahui dinamika kepribadian penderita yang bersangkutan.
Teknik yang lain adalah membiarkan penderita berbicara sendiri sebebas-babasnya dengan menggunakan asosiasi bebas. Dalam teknik ini penderita yang disuruh berbaring, serileks mungkin diminta untuk mengasosisikan kata-kata yang diucapkannya sndiri atau kata-kata yang dilontrkan oleh dokter yang memeriksa dengan kata-kata yang pertama kali muncul di ingatannya. Dengan teknik ini, Freud mengharapkan dapat menjaga isi ketidaksadaran dari penderita yang bersangkutan.
III. Kesimpulan
Psikoanalisis berkembang dari ilmu kedokteran dan konsepnya dipakai tdak hanya dalam bidang psikologi tetapi juga bidang lain diluar psikologi. Teori psikoanalisa dari Freud dapat berfungsi sebagaia tiga macam teori, yaitu sebagai teori kepribadian, sebagai teknik analisa kepribadian, sebagai metode terapi (penyembuhan). Metode ini mempunyai beberapa kelebihan yaitu:
- Posisi Freud yang kukuh sebagai seorang deterministik sekaligus menunjukkan hukum-hukum perilaku, artinya perilaku manusia dapat diramalkan
- Freud juga mengkaji produk-produk budaya dari kacamata psikoanalisa, seperti puisi, drama, lukisan, dan lain-lain. Oleh karenanya ia memberi sumbangan juga pada analisis karya seni
- bahwa penyakit biasanya (psikoneurose) umumnya dapat disembuhkan setelah faktor penyebab dalam faktor ketidaksadaran dapat diketahui.
- Sebagai orang pertama yang menyentuk konsep-konsep psikologi seperti peran ketidaksadaran (unconsciousness), anxiety, motivasi, pendekatan teori perkembangan untuk menjelaskan struktur kepribadian.


Kekurangan metode psikoanalisis sigmund freud:
- Metode studinya yang dianggap kurang reliabel, sulit diuji secara sistematis dan sangat subyektif
- Konstruk-konstruk teorinya juga sulit diuji secara ilmiah sehingga diragukan keilmiahannya. Beberapa konsepnya bahkan dianggap fiksi, seperti Oedipus complex
- Bagi aliran behaviorist, yang dilakukan Freud adalah mempelajari intervening variable
- Teori psiko analisa ini dianggap kurang ilmiah
Daftar Pustaka
Partowisastro, Koestoer.1987. Bimbingan & Penyuluhan di Sekolah Jilid II. Jakarta : Erlangga
Brennan, James F. 2006. Sejarah dan Sistem Psikologi. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada
Lundin, (1991). Theories and Systems of Psychology. 4 rd Ed. Toronto: D.C. Heath and Company.

0 comments:

Post a Comment

silakan komen bozz asal sopan ,,, :-)